Mitt Brev
Tak perlu lagi rasanya menambahkan pandangan saya terhadap beberapa headline berita duka hari ini...
Pedih, terguncang dan kehilangan kata-kata untuk mengungkapkannya...
Saya rasa banyak pihak yang sudah menuliskannya dengan kata-kata yang lebih baik....
Namun malam ini ketika waktu doa tiba....
Saya sadar, hal seperti ini bisa terjadi kepada siapa saja, tanpa peringatan, tanpa persiapan....
Termasuk saya.
Siapa yang menyangka , malam sabtu di mana konser musik akan dimulai...pertandingan sepakbola tim favorit.... waktunya melepas penat setelah semingguan bekerja..... kita ingin merayakan bersama orang-orang terkasih kemudian hal itu terjadi.
Jika hal yang tidak diinginkan tersebut terjadi kepada saya...
Saat saya tidak mempunyai kesempatan untuk mengucap selamat tinggal,maka semoga tulisan ini bisa sampai kepada orang-orang terkasih saya.
Dalam hidup ini, tidak banyak orang yang mendapat tempat di hati saya.
Bukan karena mereka tidak baik. Saya tertutup. saya menutup diri.
Saya mempu bertahan dalam kesepian dan melewati kesusahan sendiri, namun saya pernah kehilangan, saya tidak sanggup menanggung rasa sakitnya. Akhirnya saya lebih memilih menutup diri.\
Dua orang yang paling berarti tentu saja Papa dan Mama.
Saya berhutang banyak kepada mereka.
Yang dalam kehidupan ini mungkin tidak bisa saya bayar. juga beberapa kehidupan berikutnya.
Saya tidak mempunyai banyak teman , tidak punya saudara. Jadi saya tidak begitu tahu dan mempunyai banyak pilihan , siapa saja yang sayang kepada saya. Namun cinta mereka membanjiri tanpa kondisi sepanjang hidup saya.
Saya lahir sendiri sudah merupakan keajaiban dari Mama. (saya tidak ingin bercerita detilnya di sini, tapi saya tahun beliau mengerti maksudnya apa).
Dia begitu keras dalam mendidik saya, namun seiring berjalannya waktu, saya ... Ah, saya tidka tahu bagaimana harus menuliskannya....
Saya ingin mengucapkan terima kasih , saya bersyukur, saya dilahirkan menjadi anak kalian.
Saya tidak pernah mengatakan ini dan penuh dengan komplain kepada kalian, namun ketertutupan saya membuat saya sadar betapa besarnya kasih sayang kalian.
Saat saya gagal...
Saat saya kecewa....
Saat saya bersedih....
Saya tahu siapa yang tidak akan merendahkan saya....
Saya tahu kemana saya harus bercerita....
Papa.
Mama.
Saya ingin bilang kalau sepanjang hidup ini, saya menjalani kehidupan ini tanpa tahu arah dan tanpa tahu apa yang saya inginkan... tapi saya tahu saya ingin kalian bahagia...
Saya mencintai Papa Mama melebihi mencintai diri saya sendiri.
Saya harap kalian selalu lebih bahagia dari saya.
I love you.
And thank you for your love to me.
There is nothing I regret in this world.
I have achieved what i want to achieve in this young age. All the rest of my life is yours.
Please take care there.... :) Terima kasih atas kehidupan yang indah ini.... Terima kasih atas seluruh kasih sayang tanpa batas padaku....
Saat menulis ini beberapa orang juga melintas... kalyanamita ku... kau harusnya tau kalau bukan aku tak ingin kita bersama.. namun ternyata begitu banyak halangan dan jauhnya jarak dan perbedaan waktu tak cukup untuk menyatukan kita. Terima kasih atas kebahagiaan yang sempat aku rasakan. I am indeed happy with you.
Saat menulis ini beberapa orang juga melintas... kalyanamita ku... kau harusnya tau kalau bukan aku tak ingin kita bersama.. namun ternyata begitu banyak halangan dan jauhnya jarak dan perbedaan waktu tak cukup untuk menyatukan kita. Terima kasih atas kebahagiaan yang sempat aku rasakan. I am indeed happy with you.
Stockholm, November 15th 2015.
Your beloved daughter,
Yustine Hendrika
(I really love this name)
Comments
Post a Comment